Sosialisasi Survey Rawan Terbakar Kelurahan Bangsal Aceh

Posted by Restorasi Gambut on

Pelaksanaan Kegiaatan Sosialisasi Daerah Rawan Terbakar telah dilaksanakan di Kelurahan Bangsal Aceh pada tanggal 08 dan 09 September 2018. Adapun sosialisasi ini merupakan rangkaian program kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga Kelompok Advokasi Riau (KAR), yang dibiayai oleh Yayasan Belantara (YB) di lanskap senepis selama kurang lebih 2 tahun setengah. Lebih lanjut, sosilaisasi daerah rawan terbakar ini diajukan pelaksanaanya dengan maksud untuk meminimalisir tingkat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kelurahan Bangsal Aceh.

Kegiatan Sosialisasi daerah rawan terbakar ini nantinya juga akan dilanjutkan dengan survey daerah rawan terbakar dan analisis titik api. Yang mana dalam pelaksanaanya, para peserta diberikan informasi dan pendampingan terkait sistem pelaporan kasus kebakaran, antisipasi dan penanganan saat terjadi kebakaran.

Untuk Kelurahan Bangsal Aceh sendiri, menurut hasil diskusi bersama masyarakat peduli api (MPA), ada beberapa titik yang menjadi kawasan rawan terbakar selama kurun waktu satu tahun belakangan. Adapun wilayah rawan terbakar tersebut tersebar antara RT 06 sampai dengan RT 10. Kawasan ini menjadi rawan terbakar, dikarenakan kondisinya masih banyak lahan tidur, sehingga dengan posisinya yang berada diarea gambut membuat lahan rentan terbakar, apalagi saat musim kemarau.

Kegiatan Sosialisasi Daerah Rawan Terbakar ini dilaksanakan di kelurahan Bangsal Aceh, yang dihadiri oleh 20 orang peserta yang terdiri dari beberapa elemen masyarakat seperti Masyarakat Peduli Api (MPA), RT, tokoh masyarakat dan pemerintah kelurahan Bangsal Aceh. Kegiatan sosialisasi daerah rawan terbakar diawalai dengan pemaparan yang disampaikan oleh narasumber. Dari setiap pemaparan yang disampaikan oleh narasumber, masyarakat yang hadir mulai mengikuti jalan nya diskusi dengan focus. Dan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan masyarakat
  
Meskipun awalnya kondisi cuaca sedang hujan, namun kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 14.00 Wib ini berjalan lancar dan menarik minat antusias masyarakat. Mereka menganggap perlu untuk mengetahui daerah rawan terbakar diwilayahnya, dan membuatnya menjadi satu peta kawasan rawan terbakar. Dengan adanya peta kawasan tersebut nantinya, masyarakat akan lebih mudah untuk melakukan monitoring saat musim kemarau.

Selain itu, beberapa masukan dari masyarakat juga membuat sesi diskusi lebih menarik. Diantaranya seperti masukan dari MPA, yang meminta agar kegiatan tidak hanya sekedar sosialisasi saja, namun juga harus dilanjutkan dengan pelatihan pemadaman api. Hal ini menurutnya sangat penting mengingat selama ini masih minim pelatihan pemadaman yang diberikan kepada masyarakat. KAR sendiri sebenarnya telah mencanangkan kegiatan pelatihan kepada MPA tersebut pada tahun kedua pelaksanaan program.

Adapun untuk hasil yang diperoleh usai diskusi ini, disepakati dalam waktu dekat MPA Bangsal Aceh akan mendapatkan dampingan terkait pengurusan administrasi kelembagaan, bantuan peralatan sebagaimana yang ada didalam perencanaan program lembaga KAR, pembangunan sekat kanal diarea rawan terbakar, serta membuat sebuah peta kawasan rawan terbakar kelurahan Bangsal Aceh.     

Previous
« Prev Post