Rabu,
01 November 2017
Diawal bulan
november ini saya datang ke kantor desa untuk menemui pak Sekdes yang juga sebagai
ketua penyusunan RKPDes dan perangkat desa lainnya, dalam hal ini kami diskusi
terkait kegiatan restorasi yang telah kami sepakati pada saat musyawarah RKPDes
bahwa untuk mengusulkan pembuatan skat kanal dan penganggaran untuk alat
pemadam MPA. Pak Sekdes menyampaikan bahwa usulan tersebut sudah dimasukkan
kedalam pengajuan RKPDes tahun 2018 dan mudah2an bisa terlaksana sesuai dengan
yang diharapkan, setelah itu saya diskusi dengan staf desa untuk membicarakan
RAB pembuatan skat kanal yang mana nantinya bisa diajukan. Dalam diskusi ini
saya sampaikan bahwa anggaran untuk pembuatan skat kanal sekitar 8 juta untuk
satu unit skat kanal, rincian anggaran ini saya dapatkan dari teman-teman yang
biasa mendampingi pembuatan skat kanal.
Kamis,
02 November 2017
Hari ini saya ke
kantor desa untuk menemui kepala desa guna
diskusi terkait organisasi masyarakat gambut riau, sebelumnya Kabupaten
Bengkalis tidak tergabung kedalam ormas jmgr dan sekarang saya berharap desa
yang merupakan program dari BRG bisa tergabung kedalam jmgr guna untuk memiliki
wadah organisasi yang bisa saling membantu dan berbagi pengetahuan tentang
gambut dan menangani masalah yang ada. Dan sebelumnya hal ini sudah kami
sampaikan juga kepada pak sekdes dan tokoh masyarakat lainnya, untuk itu desa
sungai linau bersedia bergabung dan beberapa hari sebelumnya sudah mengikuti
musyawarah wilayah di kabupaten dan kemudian pak kades sendiri yang mewakili
desa sungai linau beserta masyarakat. Kemudian pak kades yang juga sebagai
kordinator jmgr sungai linau akan mengikuti kongres jmgr yang akan dilaksakan dipekanbaru.
Dengan tergabungnya desa sungai linau kedalam ormas jmgr ini bisa tetap saling berkordinasi dan berbagi
pengalaman terkait tentang gambut serta permasalahannya, setidaknya ketika
program Desa Peduli Gambut dari BRG yang disungai linau ini selesai masih bisa
saling mengikuti kegiatan seputar gambut dengan adanya ormas jaringan
masyarakat gambut riau ini.
Sabtu,
04 November 2017
Pagi hari ini
saya bersama teman yang juga sebagai fasdes DPG berangkat ke Pekanbaru untuk
berkumpul bersama Dinamisator, TP, KPS,
dan tim evaluasi profil desa. Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 09.00 pagi
itu membahas tentang profil desa yang telah dibuat oleh KPS DPG yang kemudian
pada hari ini perlu dievaluasi kembali. Setelah dikirm ke Dinamisator dan
kemudian divaluasi oleh tim ternyata masih banyak profil desa gambut yang dibuat belum lengkap,
untuk itu pada hari ini kami diskusi dan dikasikan masukan oleh tim evaluasi
dalam pembuatan profil desa gambut. Setelah memahami kekurangan dari profil
desa tersebut maka tim KPS diberikan pembekalan untuk memperbaikinya sambil
dibimbing oleh tim evaluasi. Dan kami sebagai fasdes diskusi bersama
dinasmisator terkait kegiatan yang akan dilakukan kedepannya yaitu lokdes II
dan lokakarya perencanaan kawsan perdesaan yang juga akan melibatkan masyarakat
dan dinas terkait.
Minggu-Rabu,
05-08 November
Pada hari ini
saya menghubungi perwakilan dari desa sungai linau yang akan mengikuti kongres
jmgr di Pekanbaru, pak Kades Sungai
Linau sendiri yang hadir mewakili untuk ongres tersebut dan beliau berangkat
dari desa pada hari minggu siang yang kemudian saya sudah terlebih dahulu
berada di Pekanbaru untuk membantu paniti persiapan kongres yang mana saya juga
sebgai pengurus jmgr wilayah Siak. Acara yang dimulai pada hari senin tanggal
06 november ini juga dihadiri oleh Pimpinan BRG untuk membuka kongres Jaringan
Masyarakat Gambut tersebut. Empat desa yang berada di kecamatan siak kecik
kabupaten bengkalis juga ikut sebgai basis jmgr untuk wilayah bengkalis.
Harapannya dengan ormas jmgr ini masih bisa tetap melakukan kegiatan terkait
restorasi gambut ketika program DPG sudah selesai di sungai linau dan tiga desa
lainnya. Kongres yang berlangusung sekitar tiga hari tersebut akhirnya selesai
dan untuk sekjen jmgr tetap dipimpin oleh bg isnadi esman kemudian bengkalis di
nyatakan telah bergabung kedalam jmgr.
Kamis-Jum’at,
09-10 November 2017
Setelah
mendapatkan kiriman surat undangan untuk pelatihan dan lokakarya perencanaan
kawasan perdesaan saya langsung menyampaikan undangan tersebut kepada kepala
Desa dan kemudian kami diskusi untuk menentukan siapa yang akan mewakili desa
sungai linau untuk mengikuti lokakarya. Kuota perdesa sebanyak 8 orang yang
juga melibatkan kepala desa, BPD, bumdes, tokoh perempuan, pemuda dan tokoh
masyarakat, kemudian saya sampaikan kepada pak kades untuk dapat menngirimkan
nama2 peserta yang akan mengikuti pelatihan esok harinya. Setelah dari desa
saya menuju ke kantor camat dan kemudian
bertemu dengan bg dodi selaku kasi PMD kecamatan Siak Kecil kemudian saya
sampaikan tujuan dan menyerahkan undangna pelatihan. Setelah memahami tujuan
dari kegiatan tersebut kemudian bg dodi
sediri yang akan mengikutinya, untuk satu orang perwakilan dari kecamatan lagi
nanti akan disampaikan kepada pak sekcam yang kemungkinan dia sendiri yang akan
ikut. Keesokan harinya saya melanjutkan ke kota Kabupaten untuk meyampaikan
undangan lokakarya kapada Dinas PMD dan Bappeda, pada awalnya saya dan teman
teman fasdes desa lainnya mengunjungi kantor Bappeda dan menyampaikan undangan
tersebut, tapi dengan kesibukan dikantor bappeda mereka tidak bisa menjamin
untuk mengirimkan peserta pelatihan. Dan kami juga sampaikan nama-nama tersebut
tidak mesti harus ditentukan sekarang. Kemudian selanjutnya kami kekantor Dinas
PMD dan bertemu dengan pak Wahyudin yang biasa kami temui untuk koordinasi
kegiatan di desa, kami sampikan tujuan dan menyerahkan undang pelatihan
kemudian setelah dipahami pak wahyudin sendiri yang akan mengikuti kegiatan
lokakarya ini, untuk satu orang lagi nanti akan saya coba sampaikan kepada pak
plt. kepala Dinas jelas pak wahyudin kepada kami. Setelah selesai menyampaikan
undangan kami pun bergerak menuju ke pelabuhan penyebrangan untuk pulang.
Minggu-Selasa, 12-14 November 2017
Hari minggu
siang kami berangkat ke Pekanbaru untuk mengikuti pelatihan dan lokakarya
perencanaan kawasan perdesaan, dari desa mewakili delapan orang dan mereka
berangkat menggunakan travel dan saya sendiri tidak gabung dengan mereka karena
menggunakan kendaraan pribadi. Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam
setengah mereka pun sampai dihotel tempat kegiatan, kemudian saya sampai
terlebih dahulu memfasilitasi peserta untuk cek in pengambilan kamar peserta.
Setelah semuanya selesai peserta dibolehkan istirahat karena acara akan baru
dimulai besok paginya pada hari senin. Kemudian pada hari senin paginya kami
mengikuti acara pembukaan lokakarya yang disampaikan oleh mas yusuf perwakilan
dari BRG dan dilanjutkan dengan materi awal serta diskusi oleh perwakilan dari
kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, kemudian
banyak hal yang didapat peserta mulai dari merencanakan pembangunan desa sampai
dengan melibatkan pembangunan yang bersifat restorasi. Kemudian setelah materi
awal selesai kami dibagi perkelas untuk membahas perencanaan kawasan perdesaan
perkabupaten yang juga ikut perwakilan dari kecamatan, Dinas PMD , dan Bappeda dalam
diskusi kelompok tersebut. Kegiatan ini berlangsung hingga mendapatkan rencana
tindak lanjut yang akan dilakukan, namun untuk desa dari kabupaten bengkalis
masih terkendalan dalam perencanaan pembangunan desa karena masih ada masalah
tapal batas antar desa yang belum jelas. Kemudian untuk menentukan potensi dari
lahan setiap desa disimpulkan bahwa tindak lanjut atau hasilnya yaitu dari segi
pertanian nenas yang dipilh peserta diskusi untuk desa di kabupaten bengkalis.
Minggu, 19 November 2017
Sebelumnya saya
terlebih dahulu mendapatkan informasi dari tim petugas lapangan BRG yang
direkrut dari tamatan SKMA untuk membentuk dan mendampingi kelompok masyarakat
peduli gambut dalam kegiatan pembuatan mini demplot pertanian tanpa bakar, dan
pada hari ini teman-teman petugas lapangan turun ke desa untuk menjalankan
kegiatan mereka selama dua bulan didesa. Sebagai seorang fasilitator saya
bertugas memfasilitasi setiap kegiatan BRG yang masuk ke desa dan sudah
mengkonfirmasi, teman-teman tersebut datang dari Pekanbaru yang mereka sama
sekali tidak tahu jalan menuju ke desa Sungai Linau, untuk itu saya mengarahkan
mereka melalui telfon dan saya menunggu disimpang perbatasan antara kebupaten
bengkalis dan kabupaten siak. Kemudian pada sore hari sekitar pukul 15.00 mereka
sampai dan bertemu dengan saya kemudian langsung saya arahkan dipemondokan. Dan
merekapun istirahat sejenak menjelanga malam, pada malam hari nya pak amin selaku yang punya rumah menghubungi pak
RT dan kemudian kami berdiskusi tentang program yang akan didampingi oleh
teman-teman petugas lapangan serta melaporkan bahwa teman-teman akan tinggal
didesa selama dua bulan.
Senin, 20 November 2017
Pagi ini saya
memfasilitasi teman-teman petugas lapangan mengunjungi Kantor Desa dan kantor
BPD untuk koordinasi terkait kegiatan
yang akan dilakukan di desa, pada kesempatan ini kami bertemu dengan Kepala
Desa dan Sekdes yang berada diruanga kepala desa, kemudian saya mengenalkan
teman-teman petugas lapangan dan menyampaikan kegiatan yang akan mereka lakukan
serta mereka teman-teman petugas lapangan juga menyampaikan surat pemberitahuan
kepada Kepala Desa dan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan. Mulai dengan
pembentukan kelompok yang kemudian akan mengelola pembuatan mini demplot
pertanian tanpa bakar, setelah panjang lebar kami berdiskusi tentang kegiatan
hal-hal yang perlu didukung oleh pemerintahan desa kami pun lalu berkunjung ke
Kantor BPD juga menyampaikan hal yang sama. Setelah kepala desa beserta
perangkat lainnya mendapatkan infrormasi tersebut kami mendapatkan dukungan
posistif dan kemudian akan dibantu oleh kepala desa dalam melancarkan kegiatan
yang telah direncanakan oleh BRG. Dan siangnya mendapatkan informasi untuk bisa
berkumpul dirumah pak kades pada malam harinya yang juga akan ada pak RT untuk
membahas pembentukan kelompok masyarakat peduli gambut yang akan mengelola
demplot pertanian tanpa bakar, setelah diskusi cukup lama dan menyampaikan
kegiatan yang akan dilakukan pak RT yang hadir beserta ada juga sebagian pak RW
setuju dengan kegiatan ini dan sepakat untuk melakukan musyawarah pembentukan
kelompok pada malam besoknya setelah ditambah lagi warga yang akan ikut
bergabung dengan kelompok.
Selasa, 21 November 2017
Setelah malamnya
diskusi dirumah pak kades dan juga kami sampaikan untuk bisa dicarikan lahan 1 hektar untuk pembuatan
demplot pertanian lahan tanpa bakar sebgai percontohan bagi masyarakat
nantinya, dan pak kades menyarankan untuk lahan bisa digunakan lahan kosong
miliknya, kemudian pada pagi ini kami melihat lahan yang sesuai disampaikan
oleh pak kades. Untuk melihat kondisi lahan tersebut kami didampingi oleh Pak
RT yang jarak nya juga agak sedikit jauh dari permukiman, sebab lahan yang
dekat sudah ditanami dengan sawit semua. Tidak begitu lama kami melihat
lahannya kemudian kami langsung berkunjung kekantor desa untuk berdiskusi
terkait hal-hal yang diperlukan. Kemudian pada malam harinya nya kami melakukan
musyawarah di rumah pak amin untuk pembentukan kelompok masyrakat peduli
gambut, dalam hal ini dihadiri oleh beberapa pak RT dan masyarakat yang sudah
mau bergabung kedalam kelompok, sekitar 16 orang yang hadir dan kami memulai
musyawarah untuk pembentukan nama kelompok dan pengurus kelompok. Setelah
beberapa lama berdiskusi kemudian mendapatkan hasil yaitu telah terbentuknya
kelompok masyarakat peduli gambut desa sungai linau dengan ketua terpilih pak
manurung, sekertaris pak sehon, dan bendahara pak didik. Untuk selanjutnya akan
dibuatkan SK oleh kepala desa dan buku tabungan serta NPWP kelompok yang
merupakan syarat untuk mengajukan proposal pencairan dana dari BRG, setiap
kegiatan tersebut akan dibantu oleh petugas lapangan dan didampingi oleh
fasilitator desa peduli gambut.
Senin,
27 November 2017
Setelah selesai
pembentukan kelompok masyarakat peduli gambut serta syarat administrasi nya
sudah dibuat seperti berita acara pembentukan dan SK kelompok oleh kepala desa,
hari ini kami pergi ke salah satu Bank daerah yang berada dikecamatan untuk
pembuatan buku tabungan. Sekitar setengah jam proses pembuatan akhirnya buku
tabungan sudah selesai dibuat oleh petugas bank. Kemudian saya menuju ke kantor
camat siak kecil untuk berkoordinasi terkait kegitan pembuatan demplot
pertanian tanpa bakar yang akan dikerjakan oleh kelompok yang telah dibentuk
dan juga didampingi oleh petugas lapangan, di kantor camat saya bertemu dengan
kasi PMD yaitu pak Dodi yang sebelumnya juga pernah mengikuti lokakarya
perencanaan kawasan perdesaan di Pekanbaru yang di selenggarakan oleh BRG.
Kemudian pak dodi mendukung dan berharap kegiatan ini bisa dijadikan contoh
oleh masyarakat karena lahan gambut juga
bisa ditanami dengan berbagai macam jenis pertanian holtikultura, semoga
kegiatan ini kedepannya tetap dilanjutkan oleh kelompok.
Selasa-Rabu, 28-29 November 2017
Hari ini saya
bersama petugas lapangan kegiatan mini demplot dan ketua kelompok yang telah
terbentuk melakukan perjalanan ke Pekanbaru untuk mengikuti kegitan Bimtek
terkait kegiatan pembuatan mini demplot sebagai lahan pertanian percontohan
tanpa bakar, dalam bimtek ini lebih terfokus kepada bagaimana mekanisme
pengajuan proposal dan syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh kelompok untuk
pencairan dana pembuatan mini demplot oleh BRG. Dalam kesempatan ini ketua
kelompok didampingi oleh petugas datasering dan saya sebagai fasdes juga ikut
membantu untuk memfasilitasi kelancaran kegiatan. Kegiatan yang berlangsung
sekitar satu hari ini selesai sampai malam setelah melakukan beberapa arahan
dari panitia bimtek. Setelah selesai pagi rabunya kami mencoba untuk mengurus
NPWP di Pekanbaru, tapi ada beberapa kendala yang tidak bisa untuk melakukan
pembuatan npwp. Dan kami diarahkan untuk pembuatan npwp nya di kota Kabupaten
saja. Mendapat informasi tersebut kami pun bersiap untuk melakukan perjalanan
pulang ke desa.