Fasilitas Penduduk dan Pendidikan Desa Teluk Meranti

Posted by Restorasi Gambut on


Desa Teluk Meranti dapat diakses dengan kendaraan roda empat, namun kualitas jalan saat ini sudah banyak yang memerlukan perbaikan. Jalan-jalan di wilayah desa sebagian berupa jalan aspal yang sudah rusak dan sebagian berupa jalan beton semen. Kondisi rumah masyarakat hampir seluruhnya tidak permanen dan hanya beberapa di atas 5% rumah yang berkualitas permanen dan semipermanen.

Kebutuhan air minum belum terlayani oleh jaringan Perusahaan Air Minum (PAM) dan masih mengandalkan air isi ulang/kemasan. Untuk memenuhi kebutuhan airnya, masyarakat masih bergantung pada air sungai atau sebagian kecil dari sumur untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK).

Fasilitas pendidikan yang terdapat di desa terdiri atas 1 unit TK, 3 unit SD Negeri, 1 unit SMP Negeri, dan 1 unit SMA Negeri. Fasilitas ibadah terdiri atas 4 unit masjid dan 4 unit musholla. Fasilitas olah raga yang dimiliki mencakup 1 lapangan sepak bola, 6 lapangan bola voli, 2 lapangan badminton, dan 1 lapangan bola basket. Fasilitas kesehatan terdiri atas 1 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan 5 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Desa Teluk Meranti dikenal sebagai tempat wisata Bono. Bono adalah gelombang pasang di Sungai Kampar yang dapat dimanfaatkan untuk olahraga surfing. Wisata Bono tersedia pada musim-musim gelombang tinggi, khususnya pada hari-hari bulan purnama. Untuk melayani wisatawan, beberapa penginapan sederhana dan homestay telah tersedia di desa ini. Selain itu, warung/toko kelontong dan kedai makanan juga sudah tersedia di wilayah desa.

Jumlah penduduk Kelurahan Teluk Meranti pada tahun 2016 sebanyak 3.176 jiwa, dengan komposisi 1.608 laki-laki dan 1.508 perempuan. Kepadatan penduduk desa sebanyak 2 jiwa/km2. Masyarakat Desa Teluk Meranti secara sosial terbagi menjadi generasi muda dan generasi tua. Posisi elite desa dipegang oleh kalangan tua sehingga terjadi jarak dan kesulitan jika generasi muda ingin menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran. Para elite desa pada umumnya merupakan kelompok yang telah menjalin hubungan baik dengan PT RAPP sehingga sikap kontra dari generasi muda tidak dapat diselesaikan di tingkat masyarakat karena generasi muda merasa sungkan untuk mengajukan protes.

Sebaran tingkat pendidikan KK di Desa Teluk Meranti didominasi oleh tamatan SD, sedangkan tamatan SMA jumlahnya sekitar empat kali jumlah tamatan SMP. Persentase KK yang tidak sekolah atau tidak menamatkan pendidikan tingkat SD cukup tinggi (sekitar 16%), sedangkan yang telah berpendidikan hingga tingkat sarjana sangat sedikit (3%), Lihat Gambar 4 di Atas.

Previous
« Prev Post