LATAR BELAKANG
Pada tahun 2019 usaha peternakan Riau
tumbuh sebesar 4,15 persen. Walaupun hanya menyumbang 0,78 persen dari ekonomi
Riau, namun sejak tahun 2015 peternakan selalu tumbuh positif, Hal ini
menunjukkan kinerja yang cukup baik. Bahkan di masa pandemi ini secara umum
sektor pertanian tetap tumbuh positif. Khusus budidaya ternak sapi potong, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
(PKH) Kementerian Pertanian mencatat jumlah ternak sapi potong di Provinsi Riau
tahun 2019 sebanyak 198.296 ekor.
Berdasarkan jenisnya, sapi bali merupakan
jenis rumpun sapi potong yang paling digemari oleh masyarakat Riau, dengan
tujuan pemeliharaan untuk pengembangbiakan. Selama tahun 2019 jumlah ternak sapi potong yang masuk ke Riau lebih
banyak dibanding yang keluar, terutama pada saat menjelang perayaan keagamaan,
khususnya Hari Raya Idul Adha. Tercatat selama satu tahun terdapat lebih dari
21 ribu ekor sapi hidup masuk ke Riau, dan hanya 850 ekor yang dikirim keluar
wilayah. Hal ini menunjukkan adanya permintaan pasar yang cukup tinggi baik
untuk konsumsi daging sapi maupun untuk investasi ternak di Riau.
Jumlah sapi yang dipotong selama tahun 2019
sebanyak 50.395 ekor, termasuk yang dipotong ketika Hari Raya Haji. Khusus
untuk sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH), tercatat rata-rata dalam
satu hari dipotong 58 ekor sapi. Dilihat dari fluktuasi harga daging sapi di
Riau yang relatif stabil, menunjukkan kebutuhan daging sapi di pasar tercukupi.
Rata-rata harga daging sapi selama tahun 2019 berkisar 111 ribu per kilogram,
gejolak harga biasanya terjadi pada bulan puasa karena tingginya permintaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kondisi tersebut di atas;
pertama, peternakan sapi di Riau masih sangat memungkinkan untuk berkembang
lebih baik, mengingat potensi sumber daya pakan ternak yang cukup banyak.
Sebagian besar wilayah Riau berupa perkebunan sawit yang mempunyai potensi
pakan ternak melimpah. Pada beberapa tahun lalu pernah ada optimisme Riau
menjadi pusat pengembangan ternak sapi terbesar di Sumatera, walaupun sampai
saat ini populasi ternak sapi Riau masih di bawah beberapa Provinsi lain
seperti Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Barat, Aceh dan Sumatera Selatan, namun mengingat potensi yang
tersedia bukan tidak mungkin cita-cita tersebut dapat terwujud di waktu
mendatang.
MAKSUD DAN TUJUAN
- Mengembangkan peternakan sapi di Desa
Harapan Jaya
- Meningkatan perekonomian masyarakat
Kelompok Tani Hutan di Desa Haparan Jaya
- Mendukung Program Pemerintah dalam upaya
pengetasan kemiskinan
PELAKSANA
Pelaksana
Kegiatan pengembangan peternakan sapi di Desa Harapan Jaya akan di kelola oleh
Kelompok Tani Hutan ………………
SUSUNAN
PENGURUS
Ketua :
Sekretaris
:
Bendahara :
RENCANA
ANGGARAN BIAYA
---
PENUTUP
Demikian
proposal bantuan pengembengan ternak sapi ini kami sampaikan, atas perhatian
dan persetejuan proposal ini kami ucapkan terima kasih
Desa
Harapan Jaya, 31 Juli 2021