Etilen

Posted by Restorasi Gambut on

ETILEN

Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh (C2H4) yang pada suhu kamar berbentuk gas. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian.

Selain itu, etilen merupakan :

- Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali.

- Di alam etilen akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman.

- Hormon ini akan berperan dalam proses pematangan buah dalam fase klimaterik.

- Mempengaruhi perombakan klorofil

- Mulai aktif dari 0,1 ppm (ambang batas/threshold)

- Dihasilkan jaringan tanaman hidup pada saat tertentu

- Merupakan homon (dihasilkan tanaman, bersifat mobil, senyawa organik) proses pematangan

Hubungan etilen dalam pematangan buah:

Pematangan adalah permulaan proses kelayuan ,organisasi sel terganggu, dimana enzim bercampur, sehingga terjadi hidrolisa, yaitu pemecahan klorofil, pati, pektin dan tanin, membentuk: etilen, pigmen, flavor, energi dan polipeptida.

Yang mempengaruhi aktifitas etilen yaitu:

1. Suhu. Suhu tinggi (>350C) tidak terjadi pembentukan etilen. Suhu optimum pembentukan etilen (tomat,apel) 320C, sedangkan untuk buah-buahan yang lain lebih rendah.

2. Luka mekanis dan infeksi. Buah pecah, memar, dimakan dan jadi sarang ulat

3. Sinar radioaktif

4. Adanya O2 dan CO2. Bila O2 diturunkan dan CO2 dinaikkan maka proses pematangan terhambat. Dan bila keadaan anaerob tidak terjadi pembentukan etilen

5. Interaksi dengan hormon auxin. Apabila konsentrasi auxin meningkat maka etilen juga akan meningkat

6. Tingkat kematangan

Etilen dapat mempercepat terjadinya klimaterik:

- Alpukat yang disimpan pada udara biasa akan matang setelah 11 hari

- Bila etilen tersedia 10 ppm selama 24 jam, maka buah akan matang pada hari keenam

Pengaruh yang merugikan dari Etilen terhadap komoditi yang mudah rusak.

1. Pengaruh etilen yang tidak dikehendaki

Pengaruh penting etilen dalam meningkatkan deteriorasi komoditi yang mudah rusak meliputi:

a. Mempercepat senensen dan menghilangkan warna hijau pada buah seperti mentimun dan sayuran daun

b. Mempercepat pemasakan buah selama penanganan dan penyimpanan

c. “Russet spoting” pada selada

d. Pembentukan rasa pahit pada wortel

e. Pertunasan kentang

f. Gugurnya daun (kol bunga, kubis, tanaman hias)

g. Pengerasan pada asparagus

h. Mempersingkat masa simpan dan mengurangi kualitas bunga

i. Gangguan fisiologis pada tanaman umbi lapis yang berbunga

j. Pengurangan masa simpan buah dan sayuran

2. Sumber Etilen di Lingkungan

Berupa polutan udara selama penganan pascapanen, pembakaran, jenis lampu penerang, asap rokok, dan bahan karet yang terekspos pada panas atau sinar UV dan tanaman terinfeksi virus.

Proses sintesis protein terjadi pada proses pematangan seacra alami atau hormonal, dimana protein disintesis secepat dalam proses pematangan. Pematangan buah dan sintesis protein terhambat oleh siklohexamin pada permulaan fase klimatoris setelah siklohexamin hilang, maka sintesis etilen tidak mengalami hambatan. Sintesis ribonukleat juga diperlukan dalam proses pematangan. Etilen akan mempertinggi sintesis RNA pada buah mangga yang hijau.

Etilen dapat juga terbentuk karena adanya aktivitas auksin dan etilen mampu menghilangkan aktivitas auksin karena etilen dapat merusak polaritas sel transport, pada kondisi anearobpembentukan etilen terhambat, selain suhu O2 juga berpengaruh pada pembentukan etilen. Laju pembentukan etilen semakin menurun pada suhu di atas 30 0 C dan berhenti pada suhu 40 0 C, sehingga pada penyimpanan buah secara masal dengan kondisi anaerob akan merangsang pembentukan etilen oleh buah tersebut. Etilen yang diproduksi oleh setiap buah memberi efek komulatif dan merangsang buah lain untuk matang lebih cepat.

Buah berdasarkan kandungan amilumnya, dibedakan menjadi buah klimaterik dan buahnonklimaterik. Buah klimaterik adalah buah yang banyak mengandung amilum, sepertipisang, mangga, apel dan alpokat yang dapat dipacu kematangannya dengan etilen. Etilenendogen yang dihasilkan oleh buah yang telah matang dengan sendirinya dapat memacu pematangan pada sekumpulan buah yang diperam. Buah nonklimaterik adalah buah yang kandungan amilumnya sedikit, seperti jeruk, anggur, semangka dan nanas. Pemberian etilen pada jenis buah ini dapat memacu laju respirasi, tetapi tidak dapat memacu produksi etilen endogen dan pematangan buah.

Perubahan fisiologi yang terjadi sealam proses pematangan adalah terjadinya proses respirasi kliamterik, diduga dalam proses pematangan oleh etilen mempengaruhi respirasi klimaterik melalui dua cara, yaitu:

1. Etilen mempengaruhi permeabilitas membran, sehingga permeabilitas sel menjadi besar, hal tersebut mengakibatkan proses pelunakan sehingga metabolisme respirasi dipercepat.

2. Selama klimaterik, kandungan protein meningkat dan diduga etilen lebih merangsang sintesis protein pada saat itu. Protein yang terbentuk akan terlihat dalam proses pematangan dan proses klimaterik mengalami peningkatan enzim-enzim respirasi.

Previous
« Prev Post